Suntik filler adalah salah satu prosedur medis yang banyak diminati oleh mereka yang ingin memperbaiki penampilan. Prosedur kecantikan non-bedah ini digunakan untuk menambah volume wajah atau bagian tubuh lainnya. Filler tambah diminati karena dapat membuat penampilan lebih muda. Dengan tindakan ini, garis-garis, kerutan, dan tKamu-tKamu penuaan di wajah maupun tubuh dapat disamarkan. Tak heran, beberapa orang menjadi kecanduan filler karena efeknya yang cepat dan hasilnya yang tampak natural.
Peningkatan permintaan filler di dunia terjadi seiring dengan peningkatan antusiasme konsumen. Di tengah tingginya antusiasme, terdapat kemungkinan munculnya efek buruk penggunaan berlebihan pada filler yang perlu diperhatikan. Hal ini tentu harus menjadi bahan pertimbangan sebelum melakukan tindakan filler secara berlebihan. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dermal filler digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu yang terjadi dalam waktu cepat maupun lambat. Beberapa komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi akut, perubahan warna kulit, dan granuloma.
Tidak jarang, orang melakukan filler berulang kali karena merasa puas dengan hasil yang diberikan dan ingin memperoleh “lebih”. Akan tetapi, filler dapat meregangkan jaringan di bawah kulit, apabila terlalu sering dilakukan. Kondisi ini justru akan mempercepat proses penuaan. Namun Sahabat NOVI’S tahukah kamu? Bahwa filler dapat meregangkan jaringan di bawah kulit, apabila terlalu sering dilakukan. Kondisi ini justru akan mempercepat proses penuaan.
Selain itu, dosis filler yang terlalu banyak dapat membuat tampilan hidung menjadi bengkak dan tidak proporsional. Ketika filler dilakukan pada usia muda, jaringan yang meregang masih dapat kembali seperti sebelumnya. Namun, seiring bertambahnya usia, jaringan tersebut kehilangan elastisitasnya dan tidak dapat kembali seperti semula.
Filler yang diinjeksikan ke bagian tubuh tertentu lama kelamaan akan hilang, baik karena diserap tubuh maupun dilarutkan oleh dokter. Kondisi ini akan meninggalkan rongga yang membutuhkan filler lebih banyak untuk tetap mempertahankan bentuknya. Jika hal tersebut terjadi pada bibir, penampilan bibir akan tampak turun, berkerut, dan berubah. Tindakan operasi pun dibutuhkan untuk memperbaiki bentuk bibir. Hal yang sama juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain yang diberi filler.
Selain berbagai efek negatif pada fisik, bahaya suntik filler dapat menyerang psikis. Filler yang dilakukan berulang berisiko memengaruhi kesehatan mental, karena mengubah karakteristik fisik tentu dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Kamu akan selalu merasa tidak puas dengan wajah atau bentuk tubuh yang dihasilkan. Kamu pun merasa penilaian dari orang sekitar menjadi tuntutan yang harus dipenuhi. Jika dibiarkan, hal ini tentu tidak baik pada kesehatan mental Kamu.
Filler Remover
Pada prosedur filler remover, dokter akan menyuntikan cairan penetral yang akan menghancurkan filler tersebut. Sehingga keadaan kulitmu akan kembali seperti semua, mengobati bengkak yang terjadi sehingga bagian yang difiller akan kembali proporsional.
Kamu bisa cari tahu berbagai macam treatment yang ada di NOVI’S Clinic Dermatology Bekasi melalui Artikel Kesehatan di www.novisdermatology.co.id