Jerawat tumbuh saat pori-pori tersumbat. Hormon, bakteri, minyak, dan sel kulit mati juga dapat memicu dan penyebab timbulnya jerawat. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.
Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.
Kerap kali orang mempunyai hobi memencet jerawat, ataupun gemas untuk memencet jerawat. Namun, tahukah Anda bahwa memencet jerawat hanya akan memperburuk peradangan yang terjadi pada jerawat.
Jerawat pada wajah seringkali dianggap mengganggu. Munculnya jerawat menyebabkan rasa tidak nyaman karena seringkali terasa sakit saat tersentuh. Bahkan, beberapa orang merasa jerawat sangat mengganggu penampilan dirinya. Jadi jangan kaget jika jerawat juga bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang. Rasa terganggu dan risih dengan adanya jerawat membuat banyak orang yang tidak tahan untuk memencetnya.
Bahkan, sebagian orang datang ke salon atau klinik kecantikan khusus untuk memecahkan jerawat-jerawat yang ada di wajah. Kebiasaan memencet jerawat cukup berbahaya.
- Iritasi
Penyebab kulit menjadi iritasi adalah kuman pada jerawat tersebut. Saat kamu memencet jerawat, kuman tersebut menyebar dan bisa menyebabkan iritasi dan masalah kulit yang lebih serius. Segera setelah dipencet, jerawat akan muncul kembali, biasanya disertai kemerahan atau iritasi. Bahkan iritasi dan peradangan meninggalkan bekas yang lebih lama dari jerawat itu sendiri. Iritasi juga dapat menyebabkan efek buruk lainnya, seperti luka pada kulit, kulit terasa gatal, ,kulit memerah, rasa perih pada bagian jerawat.
- Memperbanyak Pertumbuhan Jerawat
Sama seperti infeksi, ketika Anda memencet jerawat di wajah, maka kuman dan bakteri yang berasal dari jerawat yang sudah dipencet akan menyebar ke area sekitar wajah dan memperburuk keadaan jerawat. Akibatnya, jerawat makin parah dan menyebar.
- Memperlambat Penyembuhan Jerawat
Mungkin ketika Mama memencet jerawat ada rasa puas karena mata jerawat telah pecah dan hilang. Tapi sebetulnya masalah jerawat ini tidak benar-benar hilang. Biasanya, ketika jerawat dipencet dan menimbulkan luka maka yang terjadi adalah jerawat akan semakin lama untuk hilang.
Seharusnya jerawat bisa hilang hanya dalam waktu sepekan. Tapi karena sering memencet jerawat akibatnya bisa lebih dari sepekan jerawat bisa benar-benar hilang. Sering memencet jerawat dapat meninggalkan bekas luka yang akan sulit hilang.
Akibatnya, kulit wajah muncul flek hitam yang dapat mengganggu penampilan wajah. Bekas jerawat ini bisa saja hilang jika dilakukan perawatan. Namun, apabila perawatan yang dilakukan secara alami tentu akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Bopeng
Bopeng adalah lubang yang akan terjadi akibat bekas jerawat di wajah. Timbulnya bopeng ini akan membuat kulit wajahmu jadi nggak terlihat mulus. Kebiasaan sering memencet jerawat juga dapat berisiko membuat kulit menjadi bolong-bolong.
Hal ini terjadi karena kelenjar minyak di kulit pecah dan keluar. Lalu, bagian kulit menjadi kosong sehingga menimbulkan bolong. Semakin besar ukuran jerawat maka akan semakin besar lubang yang ditinggalkan. Bolong akibat lubang bekas jerawat bisa tertutup kembali dengan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Tapi bagi sebagian orang akan sulit menghilangkan lubang bekas lubang jerawat. Untuk mencegah adanya lubang pada kulit wajah, hindari memencet jerawat dengan menutupi jerawat menggunakan plester hidrokoloid.
Penyebab terjadinya ini antara lain kondisi tangan yang tidak higienis saat menyentuh kulit menyebabkan kuman dan bakteri menginfeksi jaringan kulit yang lainnya. Kondisi kulit yang kotor akan menyebabkan munculnya jerawat yang baru.
Mencegah diri dari kebiasaan sering memencet jerawat adalah salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan jerawat yang efektif. Sebab, seringkali masalah jerawat yang tak kunjung usai disebabkan oleh kebiasaan yang sering memencet jerawat.